Aku

Han, Lelaki di semua masa dan peristiwa Erlita

Thank's

Terima Kasih atas kunjungannya, salam Kenal! :)
Home » » Entahlah Apa Judulnya

Entahlah Apa Judulnya


Hebat! Kamu berhasil membuatku iri, apa yang kamu peroleh adalah sebagian dari mimpiku yang baru saja aku rangkai, yah baru saja. Dan kamu yang membuat mimpiku memang benar-benar bukan hanya sekedar mimpi. Kamu mendapatkan sebagian dari mimpi itu.
Hari itu aku merangkak menggapai mimpi itu, menggapai-gapai yang masih jauh. Lututku terluka karena jalannya yang tak mulus, tanganku tergores lantaran terkadang mengangkat tangan satunya untuk menggapai, tak jarang aku terjatuh tengkurap. Tapi aku bangkit lagi berusaha untuk merangakak lagi. Terjatuh lagi, merangkak lagi....
Lalu aku mencoba untuk bangun lebih dari merangkak, tapi tetap saja berkali-kali aku terjatuh, jatuh yang membuat aku luka di dagu luka di tangan, luka dimana-mana. Hingga kamu datang menghampiriku memberikan tangan untuk bisa membuat aku berdiri. Kamu berbeda denganku, kamu saat itu berdiri bukan merangkak lagi.
Kamu menuntunku perlahan-lahan, senyummu yang ramah membuat aku yakin akan mimpi itu, karena aku melihatmu, kamu sudah berjalan menjemput mimpi itu. Hingga kamu sampai pada sesuatu yang membuatku iri. Kamu sudah menggapai satu serpihan dari mimpi itu, sedang aku belum sama sekali.
Aku masih ada di zaman klasik yang masih bertanya-tanya akan banyak hal, memperbaiki semuanya. Sedang kamu sudah ada di zaman pertengahan, sudah mencoba untuk merangkai semuanya mendapatkan eksistensi. Salut! Kamu mencoba untuk menjemputku kembali ke zama klasik itu, memberi jawaban akan pertanyaanku.
Dan saat ini, kamu membuat iri kedua kalinya.
Aku tahu, kamu hebat, kamu benar-benar hebat!
Beri tahu aku perbedaan antara aku dan kamu, perbedaan itu yang memang ada dan membuat kita berbeda dalam menggapai mimpi yang sama, agar aku yakin aku benar-benar tidak punya itu dan harus menggenggamnya dahulu sebelum aku mendapatkan sepertimu.
Satu hal yang harus kamu ketahui.
Aku, aku yang selalu begini, selalu mendramatisir semuanya.
Aku tahu itu, tapi aku tak bisa keluar dari kebiasaan itu.
Beri tahu aku caranya keluar!
Aku, aku yang selalu begitu, mengagungkan semuanya.
Aku tahu, tapi aku tak bisa untuk mecegah perasaan itu.
Beri tahu aku cara menghilangkannya.
Aku, aku yang selalu seperti itu, entahlah apalagi.
Perasaan yang terjadi ini sulit aku jelaskan.
Mungkin karena aku membuat semuanya berlebihan.
Dan aku....
Manusia Pengecut dan penakut.

0 komentar:

Posting Komentar

Like us on Facebook
Follow Me on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS